Tampilkan postingan dengan label smp - besaran dan pengukuran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label smp - besaran dan pengukuran. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 September 2020

Rangkuman dan Istilah Pada Besaran dan Pengukuran Fisika SMP

         Blog KoFi - Pada artikel ini tentang Rangkuman dan Istilah Pada Besaran dan Pengukuran. Ada beberapa sumber buku yang digunakan, sehingga Rangkuman dan Istilah Pada Besaran dan Pengukuran ini dibagi menjadi beberapa bagian rangkuman yang pada intinya memiliki makna yang sama. Berikut rangkuman dan istilah masing-masing :

Rangkuman dan Istilah I Pada Besaran dan Pengukuran
         Kegiatan yang khas dari fisika adalah pengukuran. Pengukuran di dalam fisika akan mempergunakan besaran, nilai, dan satuan. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan memiliki nilai. Besaran fisika adalah besaran yang digunakan dalam kegiatan fisika, yang dapat diukur, dan adanya persamaan untuk di semua tempat dan semua orang. Besaran fisika terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok terdiri dari panjang, massa, waktu, suhu, arus listrik, intensitas cahaya, dan banyaknya zat. Besaran turunan merupakan besaran dari beberapa besaran pokok, contohnya luas, volume atau isi, massa jenis, kecepatan, percepatan, gaya, dan tekanan.

         Besaran memiliki satuan. Satuan yang digunakan di dalam fisika menggunakan SI, seperti meter untuk panjang, kg untuk massa, sekon atau detik untuk waktu, derajat kelvin untuk suhu, ampere untuk arus listrik, kandela untuk intensitas cahaya, dan banyaknya zat dengan mol. Satuan untuk panjang menggunakan meter, sehingga dari satuan lain harus dikonversikan ke meter. Contohnya 2 km sama dengan 2.000 meter, dan 200 cm sama dengan 2 meter. Untuk massa satuannya kilogram, seperti 3 ton sama dengan 3.000 kg, dan 20 gram sama dengan 0,02 kg. Untuk satuan waktu adalah sekon, contohnya 1 menit sama dengan 60 sekon, dan satu jam sama dengan 3.600 sekon.

         Satuan baku adalah satuan dari besaran yang hasilnya akan sama, disepakati oleh semua orang di dunia. Satuan baku ini sebagai satuan fisika, dengan satuan baku pengukuran akan sama nilainya. Contohnya mengukur panjang dengan meteran akan menghasilkan angka meter, mengukur massa dengan timbangan akan diperoleh angka kilogram, dan mengukur waktu dengan stopwatch akan menghasilkan angka sekon. Pengukuran dengan satuan tidak baku dapat berupa panjang meja siswa itu 6 jengkal, sedangkan menurut temanku ada 8 jengkal. Panjang ruangan kelas 8 langkah, sedangkan menurut temanku 10 langkah. Maka pengukuran dengan satuan tak baku tidak akan sama hasilnya, karena jengkal dan langkah tiap orang berbeda.

         Pengukuran menggunakan alat ukur. Alat ukur yang digunakan dapat berupa mistar, meteran, timbangan atau neraca, jam atau stopwatch, termometer, dan sebagainya. Hatihatilah saat menggunakan alat ukur, karena alat ukurnya ada yang mudah patah dan pecah.

Rangkuman dan Istilah II Pada Besaran dan Pengukuran
         Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang lainnya, misalnya teknologi elektronika, teknologi informasi, dan teknologi alat ukur.

         Besaran fisika didefinisikan sebagai ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara kuantitas. Besaran fisika meliputi besaran pokok dan turunan. Besaran pokok merupakan besaran dasar yang sudah ditetapkan terlebih dahulu, sedangkan besaran turunan adalah besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran pokok atau besaran turunan lainnya. Satuan dari suatu besaran merupakan sesuatu yang menyatakan hasil pengukuran. Sistem satuan pada prinsipnya bersifat standar atau baku yang disebut sistem internasional atau disingkat SI. Untuk mengonversi atau mengubah dari suatu satuan ke satuan yang lainnya diperlukan tangga konversi.

         Satuan dari setiap besaran turunan diperoleh dari penjabaran satuan besaran-besaran pokok yang menyertai penurunan definisi dari besaran turunan yang bersangkutan.

         Pengukuran didefinisikan sebagai membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan. Dalam melakukan pengukuran orang selalu berhadapan dengan benda atau objek yang diukur, alat ukur, dan satuan yang digunakan, baik yang baku maupun yang tidak baku. Satuan yang tidak baku merupakan satuan yang nilainya tidak tetap dan tidak standar. Untuk mengukur panjang digunakan alat ukur mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Adapun untuk menentukan massa benda dapat digunakan neraca O'Hauss tiga lengan atau dua lengan. Untuk menentukan selang waktu atau lamanya perjalanan biasanya digunakan jam atau stopwatch.

         Ukuran derajat panas dan dingin suatu benda dinyatakan dengan besaran suhu. Alat untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah termometer. Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapiler biasanya raksa atau alkohol.

         Salah satu usaha menjaga keselamatan kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan adalah dengan memperhatikan dan melaksanakan tata tertib di laboratorium. Di samping itu, perlu adanya pemahaman dan pengetahuan terhadap alat, bahan, serta cara penggunaannya.

Rangkuman dan Istilah III Pada Besaran dan Pengukuran
Besaran dibutuhkan untuk menyatakan gejala alam. Besaran memiliki nilai dan satuan.

Besaran pokok adalah besaran sebagai dasar penentuan besaran lain.

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.

Sistem Internasional diperlukan untuk menyeragamkan satuan secara internasional.

Syarat satuan Sistem Internasional adalah:
a. tetap, satuan tersebut tidak menga la mi perubahan dalam keadaan apapun;
b. dapat digunakan secara internasional;
c. mudah ditiru.

Mengukur adalah kegiatan mem bandingkan suatu besaran dengan suatu besaran lain yang telah ditetapkan sebagai satuan standar.

Alat ukur panjang di antaranya mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.

Mistar biasanya memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.

Jangka sorong memiliki ketelitian 0,05 mm.

Mikrometer sekrup di antaranya memiliki ketelitian 0,01 mm.

Alat ukur waktu adalah arloji, jam, dan stopwatch. Alat ukur massa adalah neraca atau timbangan. Alat ukur suhu adalah termometer.

Cara membaca hasil pengukuran yang baik adalah dengan memposisikan mata tegak lurus dengan skala yang dibaca (untuk menghindari kesalahan paralaks).

Satuan baku adalah satuan yang telah dibakukan secara internasional.

Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak berlaku secara umum, seperti jengkal, depa, dan hasta.

Rangkuman dan Istilah IV Pada Besaran dan Pengukuran
         Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku.

         Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu. Besaran yang dapat diukur dan memiliki satuan disebut besaran fisika. Besaran yang tidak dapat diukur dan tidak memiliki satuan merupakan sesuatu yang tidak termasuk besaran fisika. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok.

         Pertimbangan satuan yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut: satuan selalu tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena pengaruh apapun; bersifat internasional, artinya dapat dipakai di seluruh negara; mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.

         Alat ukur panjang yang biasa dipakai antara lain mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah neraca. Berbagai jenis neraca yang biasa digunakan adalah neraca batang antara lain : neraca sama lengan, neraca tiga lengan (O'hauss - 2610 dapat mengukur massa sampai 2.610 kg dengan ketelitian 0,1 gram ), neraca empat lengan (O'hauss - 311 dapat mengukur massa sampai 310 gram dengan ketelitian 0,01 gram). Alat ukur waktu yang biasa dipakai adalah jam atau stopwatch.

Rangkuman dan Istilah V Pada Besaran dan Pengukuran
         Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, sedangkan satuan adalah besaran pembanding yang digunakan dalam pengukuran.

         Besaran pokok terdiri dari panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, jumlah zat, dan intensitas cahaya. Dari besaran pokok tersebut dapat diturunkan besaran turunan seperti luas, volume, kecepatan, gaya, dan sebagainya.

         Alat-alat yang digunakan untuk pengukuran besaran panjang antara lain mistar, rol meter, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.

         Alat untuk mengukur besaran massa disebut timbangan atau neraca. Terdapat bermacam-macam jenis timbangan atau neraca sesuai kegunaannya.

         Alat pengukuran waktu adalah jam dan stopwatch. Stopwatch digunakan dalam pengukuran waktu yang membutuhkan ketelitian seperti mencatat waktu dalam perlombaan olahraga lari, renang, balap mobil, dan sebagainya.

Rangkuman dan Istilah VI Pada Besaran dan Pengukuran
Besaran adalah Sesuatu yang dapat diukur.

Besaran pokok adalah Besaran yang satuannya sudah didefinisikan terlebih dahulu.

Besaran pokok yang digunakan yang paling banyak digunakan untuk menurunkan besaran turunan adalah besaran panjang, massa dan waktu.

Besaran turunan adalah Besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok.

Konversi satuan adalah Perubahan satuan yang berkaitan dengan nilai satuan untuk besaran yang sama.

Mengukur adalah Membandingkan nilai besaran dengan nilai besaran sejenis yang digunakan sebagai satuan.

Satuan adalah Cara menuliskan/menyatakan nilai suatu besaran.

Satuan baku adalah Satuan yang apabila digunakan oleh siapa pun akan menghasilkan hasil pengukuran yang sama.

Satuan Internasional adalah Satuan yang mempunyai syaratsyarat tertentu, antara lain: berlaku di Negara mana pun, bersifat tetap dan mudah.

Satuan tidak baku adalah Satuan yang apabila digunakan oleh orang yang berbeda dapat menghasilkan hasil pengukuran yang berbeda.

Sumber :
1). IPA : untuk SMP dan MTs Kelas VII
2). IPA TERPADU untuk SMP/MTs Kelas VII
3). Belajar IPA I : Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
4). Ilmu pengetahuan alam 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII

       Demikian tentang Rangkuman dan Istilah Pada Besaran dan Pengukuran Fisika SMP. Semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih.

Jumat, 28 Agustus 2020

Soal Evaluasi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP

         Blog KoFi - Pada artikel ini akan dishare tentang Soal Evaluasi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP yang bertujuan untuk melatih dan mendalami penguasaan materi yang berkaitan dengan Besaran dan Pengukuran Fisika SMP. Silahkan adik-adik dicoba soal-soal yang ada, kemudian cocokkan jawaban dengan solusi dibagian bawah setiap soalnya. Berikut kumpulan Soal Evaluasi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP.



1. Besaran yang telah didefinisikan terlebih dahulu adalah ....
a. panjang, gaya, kecepatan
b. panjang, suhu, volume
c. panjang, massa, suhu
d. panjang, massa, luas

$\spadesuit $ Jawaban : C
$\clubsuit $ Pembahasan :
*). Besaran yang telah didefinisikan terlebih dahulu adalah Besaran Pokok yaitu Jumlah Zat, Intensitas Cahaya, Waktu, Kuat Arus, Suhu, Massa, dan Panjang yang disingkat dengan JIWA SMP. $ \heartsuit $
2. Berikut yang merupakan kelompok besaran turunan adalah ....
a. gaya, kecepatan, dan panjang
b. massa jenis, massa, dan volume
c. luas, panjang, dan lebar
d. volume, massa jenis, dan gaya

$\spadesuit $ Jawaban : D
$\clubsuit $ Pembahasan :
*). Contoh besaran Turunan yaitu Volume, Massa Jenis, Gaya, Kecepatan, dan lainnya. $ \heartsuit $
3. Satuan-satuan berikut yang termasuk satuan tidak baku adalah ....
a. depa, jengkal, hasta
b. sentimeter, sekon, jengkal
c. kaki, gram, kelvin
d. kilogram, mol, depa

$\spadesuit $ Jawaban : A
$\clubsuit $ Pembahasan :
*). Contoh satuan tidak baku yaitu jari, jengkal, depa, lengan, langkah, dan hasta, dan lainnya. $ \heartsuit $
4. Ahmad memiliki massa sebesar 45 kg. Nilai besaran dan satuan dalam pernyataan di atas adalah ....
a. massa
b. 45
c. 45 kg
d. kg

$\spadesuit $ Jawaban : C
$\clubsuit $ Pembahasan :
*). Nilai besaran adalah angka atau bilangannya yaitu 45, dan satuannya kg. $ \heartsuit $
5. Sebuah peti memiliki volume sebesar 3 m$^3$. Apabila volume balok tersebut dinyatakan dalam cm$^3$, besar volume balok tersebut adalah ....
a. 3$\times 10^3 $ cm$^3$
b. 3$\times 10^4 $ cm$^3$
c. 3$\times 10^5 $ cm$^3$
d. 3$\times 10^6 $ cm$^3$

$\spadesuit $ Jawaban : D
$\clubsuit $ Pembahasan :
*). Konversi satuan dari m$^3$ ke cm$^3$ turun 2 langkah, dimana setiap turun satu langkah dikalikan 1000, sehingga :
3 m$^3$ = $ 3 \times 1.000.000 $ = 3$\times 10^6 $ cm$^3$ $ \heartsuit $
6. Nilai 600 m$^2$ sama dengan ....
a. 0,6 hm$^2$
b. 0,06 km$^2$
c. 60.000 dm$^2$
d 600.000 cm$^2$

$\spadesuit $ Jawaban : D
$\clubsuit $ Pembahasan :
*). Konversi satuan dari 600 m$^2$ yaitu :
600 m$^2$ = $ 600 \times \frac{1}{10.000} \, $ hm$^2$ = 0,06 hm$^2$
600 m$^2$ = $ 600 \times \frac{1}{1.000.000} \, $ km$^2$ = 0,0006 km$^2$
600 m$^2$ = $ 600 \times 100 \, $ dm$^2$ = 60.000 dm$^2$
600 m$^2$ = $ 600 \times 10.000 \, $ cm$^2$ = 6.000.000 cm$^2$
Jawaban yang benar C. $ \heartsuit $
7. Perhatikan gambar di bawah ini. Nilai yang terukur pada alat tersebut adalah ....

a. 6,33 mm
b. 6.30 mm
c. 6,73 mm
d. 6,13 mm

$\spadesuit $ Jawaban : C
$\clubsuit $ Pembahasan :
*). Pengukuran menggunakan mikrometer sekrup :
-). skala utama = 6,5 mm;
-). skala nonius 23 × 0,01 mm = 0,23 mm;
-). hasil pengukuran = 6,5 mm + 0,23 mm = 6,73 mm. $ \heartsuit $
8. Alat ukur yang paling tepat digunakan untuk mengukur waktu seorang pelari adalah ....
a. arloji
b. jam
c. stopwatch
d. meteran

$\spadesuit $ Jawaban : C
$\clubsuit $ Pembahasan :
*). Untuk mengukur seorang berlari, dibutuhkan alat ukur waktu yang tingkat ketelitiannya tinggi yaitu Stopwatch. $ \heartsuit $
9. Massa suatu benda dapat diukur dengan menggunakan alat ukur ....
a. pita ukur
b. neraca
c. jangka sorong
d. mikrometer sekrup

$\spadesuit $ Jawaban : B
$\clubsuit $ Pembahasan :
*). Salah satu alat ukur massa adalah neraca atau timbangan. $ \heartsuit $
10. Sebuah benda yang tidak beraturan diukur oleh gelas ukur, seperti pada gambar berikut.
Volume benda tidak beraturan tersebut adalah ....
a. 20 mL
b. 30 mL
c. 40 mL
d. 50 mL

$\spadesuit $ Jawaban : D
$\clubsuit $ Pembahasan :
*). Menentukan volume batu :
Volume batu = volume kenaikkan air
Volume batu = 200 mL $ - $ 150 mL
Volume batu = 50 mL. $ \heartsuit $
11. Untuk mengukur diameter pensil, sebaiknya menggunakan alat ukur ....
a. jangka sorong
b. mistar
c. mikrometer sekrup
d. meteran

$\spadesuit $ Jawaban : A
$\clubsuit $ Pembahasan :
*). Alat ukur panjang yang cocok untuk mengukur diameter pensil adalah jangka sorong. $ \heartsuit $
12. Sebuah balok memiliki panjang, lebar, dan tinggi berturut-turut 5 cm, 2 cm, dan 2 cm. Volume balok tersebut yang dinyatakan dalam SI adalah ....
a. $2 \times 10^5 $ cm$^3$
b. $2 \times 10^{-5} $ m$^3$
c. $2 \times 10^{-4} $ cm$^3$
d. $2 \times 10^{-4} $ m$^3$

$\spadesuit $ Jawaban : B
$\clubsuit $ Pembahasan :
*). Mengubah menjadi SI :
$ p = 5 \, cm = 5 \times \frac{1}{100} \, m = 0,05 \, m $
$ l = 2 \, cm = 2 \times \frac{1}{100} \, m = 0,02 \, m $
$ t = 2 \, cm = 2 \times \frac{1}{100} \, m = 0,02 \, m $
*). Menentukan volume :
Volume $ = p \times l \times t $
Volume $ = 0,05 \times 0,02 \times 0,02 \, m^3 $
Volume $ = 20 \times 10^{-6} \, m^3 $
Volume $ = 2 \times 10^{-5} \, m^3 $. $ \heartsuit $
       Demikian tentang Soal Evaluasi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP. Jika ada saran dan kritik atau mungkin ada yang kurang tepat pada artikel ini, silahkan untuk tulis di kolom komentar ya. Semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih.

Kamis, 27 Agustus 2020

Pengukuran dan Alat Ukurnya Fisika SMP

         Blog KoFi - Pada artikel ini kita akan membahas materi Pengukuran dan Alat Ukurnya Fisika SMP. Pengukuran adalah proses membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang ditentukan sebagai satuan.

         Satuan baku yaitu satuan yang nilainya sama atau tetap dan disepakati oleh semua orang untuk dipakai sebagai pembanding. Satuan pengukuran yang nilainya berbeda antara satu orang dengan orang lainnya, dan satu daerah dengan daerah lainnya, disebut satuan tidak baku.


(i). Alat ukur Panjang
       Mengukur Panjang dengan secara tidak baku dilakukan dengan alat ukur yang berupa jari, jengkal, depa, lengan, langkah, dan hasta. Pengukuran seperti itu hasilnya akan berbeda karena jengkal, lengan, langkah, dan hasta untuk setiap orang berbeda. Mengukur panjang dengan satuan baku harus menggunakan alat ukur seperti mistar, meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.


1). Mistar
       Skala pengukuran terkecil pada mistar adalah 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkecil yang terdapat pada skala penggaris. Mistar mempunyai tingkat ketelitian sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar tersebut, yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm.


2). Jangka Sorong
       Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yakni bagian rahang tetap yang berskala milimeter atau disebut skala utama yang pembagiannya sama dengan mistar dan bagian yang dapat digeser yang memiliki skala yang disebut skala nonius (skala vernier). Pembagian skala nonius bergantung pada ketelitian jangka sorong yang digunakan. Jangka sorong yang sering digunakan dalam kehidupan seharihari atau di laboratorium adalah jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm.


Contoh Pengukuran 1 :


Penjelasan pengukuran dengan Jangka Sorong di atas :

Perhatikan Gambar (a). Agar kamu dapat lebih memahami cara penggunaan jangka sorong, pelajari contoh pengukuran panjang suatu batang silinder. Langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah sebagai berikut.
a) Buka mur pengunci jangka sorong.
b) Letakkan batang silinder di antara rahang tetap dan rahang geser.
c) Gerakkan rahang geser sehingga menjepit batang silinder, lalu kuatkan mur pengunci supaya skala tidak bergeser lagi.
d) Baca skala utama dengan cara melihat angka nol skala nonius. Skala tersebut terletak di skala berapa pada skala utama?
e) Perhatikan dengan saksama antara skala nonius dan skala utama. Cari salah satu skala nonius yang paling tepat segaris (berimpit) dengan skala utama.
f ) Hasil pengukurannya adalah skala utama ditambah skala nonius.

Adapun pada (b), diperlihatkan contoh skala hasil pengukuran oleh jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,1 mm. Dari gambar tersebut, terlihat skala nonius terletak di 2,5 cm pada skala utama dan skala nonius yang tepat segaris dengan skala utama adalah skala 3.
Jadi, hasil pengukurannya adalah:
*). skala utama = 2,5 cm = 25 mm;
*). skala nonius = 3 $ \times $ 0,1 mm = 0,3 mm;
*). hasil pengukuran jangka sorong = 25,3 mm.

3). Mikrometer sekrup
       Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang sangat teliti karena memiliki ketelitian 0,01 mm. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar, dan ketebalan suatu benda. Mikrometer sekrup terdiri atas rahang utama sebagai skala utama dan rahang putar sebagai skala nonius. Perhatikan gambar bagian-bagian sebuah mikrometer sekrup berikut.

Langkah-langkah pengukurannya :
a). Buka pengunci mikrometer sekrup sehingga selubung dapat bergerak.
b). Letakkan kertas di antara rahang.
c). Putar gigi geser pada selubung pemutar sampai terdengar suara "klik".
d). Hentikan pemutaran, lalu kunci agar skala tidak berubah.
e). Baca skala utama apakah menunjukkan satuan atau tengahan satuan.
f). Baca skala nonius yang tepat segaris dengan skala utama.
g). Hitung hasil pengukuran dengan cara menjumlahkan skala utama dengan skala nonius, kemudian jumlahkan atau kurangi dengan ketelitian mikrometer sekrup.


Contoh Pengukuran 2 :

Gambar di bawah menunjukkan hasil pengukuran sebuah pelat dengan menggunakan mikrometer sekrup.

Hasil pengukuran pada skala utama terbaca 1,5 mm dan skala nonius menunjukkan angka 31. Hasil peng ukurannya adalah:
a. skala utama = 1,5 mm;
b. skala nonius 33 $ \times $ 0,01 mm = 0,33 mm;
c. hasil pengukuran = 1,5 mm + 0,33 mm = 1,83 mm.

Alat Ukur Massa
       Alat ukur massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari (terutama dalam dunia perdagangan) dikenal dengan nama timbangan atau neraca. Satuan standar massa yang digunakan merupakan tiruan dari massa standar yang telah disepakati secara internasional.

       Prinsip kerja timbangan atau neraca adalah ke setimbangan. Prosesnya sama dengan alat ukur yang lain, yaitu membandingkan suatu besaran yang diukur (massa benda) dengan besaran sejenis yang dijadikan satuan standar sehingga terjadi kesetimbangan. Satuan tim bangan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari- hari adalah ons, kuintal, dan ton. Hubungan ketiga satuan ini terhadap kilogram adalah sebagai berikut.

1 ton = 1.000 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ons = 0,1 kg

1). Timbangan Pasar
       Pada Gambar ditunjukkan timbangan pasar yang sering diguna kan. Cara menggunakan alat ini adalah dengan meletakkan benda di sebelah kiri pada tempatnya dan anak timbangan diletakkan di sebelah kanan hingga mencapai kesetimbangan.


2). Neraca Ohaus
       Pengukuran massa di laboratorium biasanya menggunakan neraca Ohaus yang memiliki 3 lengan atau 4 lengan. Neraca tiga lengan umumnya memiliki kapasitas 610 gram dengan ketelitian 0,1 gram. Setiap lengan pada neraca memiliki skala dengan beban geser sebagai kilogram standar. Lengan pertama menunjukkan skala puluhan (0 - 500 gram), lengan kedua menunjukkan satuan (0 - 100 gram), dan lengan ketiga menunjukkan decimal (0 - 10 gram) dengan skala terkecil 0,1 gram. Benda yang akan diukur diletakkan di sebelah kiri. Dengan cara menggeser ketiga anak timbangan ke sebelah kanan sampai dicapai kesetimbangan, kamu dapat mengetahui massa benda tersebut.



3). Neraca sama lengan dan neraca langkan


4). Neraca Badan


5). Neraca Elektronik


(iii). Alat ukur Waktu
       Beberapa alat ukur waktu yang biasa kamu gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah jam tangan (arloji), jam dinding, dan jam weker. Pada setiap jenis jam, biasanya dilengkapi dengan jarum sekon, jarum menit, dan jarum jam. Selain itu, ada juga jam digital yang memudahkan kamu untuk mengukur waktu setiap saat. Di dalam laboratorium, alat pengukur waktu yang digunakan adalah stopwatch yang terdiri atas stopwatch digital dan stopwatch analog.

       Adapun stopwatch yang banyak digunakan di laboratorium adalah stopwatch analog yang bekerjanya menggunakan per spiral. Jadi, untuk menggunakan stopwatch ini per harus dikencangkan dengan cara memutar bagian pemutarnya.

       Demikian pembahasan materi Pengukuran dan Alat Ukurnya Fisika SMP dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan besaran dan pengukuran pada link "materi besaran dan pengukuran". Jika ada masukkan, silahkan tulis pada kolom komentar ya. Semoga materi Pengukuran dan alat ukurnya Fisika SMP ini bermanfaat. Terimakasih.

Selasa, 25 Agustus 2020

Konversi Satuan Fisika SMP

         Blog KoFi - Pada artikel ini kita akan membahas tentang Konversi Satuan Fisika SMP. Pada materi sebelumnya kita telah mempelajari besaran dan satuan. Ada tujuh besaran pokok yaitu jumlah zat (mol), intensitas cahaya (Candela), waktu (sekkon), kuat arus (ampere), suhu (Kelvin), massa (kg), dan panjang (meter). Dari ketujuh besaran pokok tersebut, kita akan pelajari tiga besaran yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu panjang dengan satuan meter, massa dengan satuan kilogram, dan waktu dengan satuan sekon. Konversi Satuan Fisika SMP ini sangat penting, karena selain satuan internasional (SI) tersebut, masih ada satuan lainnya lagi yang akan kita gunakan, seperti km, cm, gram, menit, jam, dan lainnya. Selain besaran pokok, kita juga akan belajar tentang konversi satuan besaran turunan seperti luas dan volume. 

Awalan untuk Satuan SI yang Sering Digunakan


(i). Konversi Satuan Besaran Pokok
a). Satuan Panjang
Satuan Panjang yaitu :
km = kilometer
hm = hektometer
dam = dekameter
m = meter
dm = desimeter
cm = sentimeter
mm = milimeter


contoh soal 1 :
Ubahlah satuan berikut!
a. 2,5 km = ... m
b. 1.500 cm = ... m
c). 45,6 dm = ... mm
d). 65.000 m = ... km
e). 2.500.000 cm = ... km
f). 34.000 dm = ... km

Penyelesaian :
a. 2,5 km = $ 2,5 \times 1000 \, $ m = 2.500 m
b. 1.500 cm = $ 1.500 \times \frac{1}{100} \, $ m = 15 m
c). 45,6 dm = $ 45,6 \times 100 \, $ mm = 4.560 mm
d). 65.000 m = $ 65.000 \times \frac{1}{1000} \, $ km = 65 km
e). 2.500.000 cm = $ 2.500.000 \times \frac{1}{100.000} \, $ km = 25 km
f). 34.000 dm = $ 34.000 \times \frac{1}{10.000} \, $ km = 3,4 km

b). Satuan Massa
Satuan Massa yaitu :
kg = kilogram
hg = hektogram
dag = dekagram
gr = gram
dg = desiram
cg = sentigram
mg = milligram


contoh soal 2 :
Ubahlah satuan berikut :
a). 0,054 kg = ... g
b). 2,125 dag = ... cg
c. 2.000 g = ... kg
d. 4,25 g = ... mg
e). 42.000 dg = ... hg
f). 5.600 cg = ... kg

Penyelesaian :
a). 0,054 kg = $ 0,054 \times 1000 \, $ g = 54 g
b). 2,125 dag = $ 2,125 \times 1000 \, $ cg = 2.125 cg
c. 2.000 g = $ 2.000 \times \frac{1}{1000} \, $ kg = 2 kg
d. 4,25 g = $ 4,25 \times 100 \, $ cg = 425 cg
e). 42.000 dg = $ 42.000 \times \frac{1}{10.000} \, $ kg = 4,2 kg
f). 5.600 cg = $ 5.600 \times \frac{1}{100.000} \, $ kg = 0,056 kg

c). Satuan Waktu
Satuan-satuan besaran waktu antara lain jam, menit, dan detik.

1 jam = 60 menit atau 1 menit = $ \frac{1}{60} \, $ jam
1 menit = 60 sekon atau 1 sekon = $ \frac{1}{60} \, $ menit
1 jam = 3.600 sekon atau 1 sekon = $ \frac{1}{3.600} \, $ jam

Contoh Soal 3 :
Konversikan satuan berikut!
a). 1,5 jam = ... menit
b). 360 sekon = ... menit
c). 2 menit = ... sekon
d). 300 menit = ... jam
e). 0,2 jam = ... sekon
f). 7.200 sekon = ... jam

Penyelesaian :
Konversikan satuan berikut!
a). 1,5 jam = $ 1,5 \times 60 \, $ menit = 90 menit
b). 360 sekon = $ 360 \times \frac{1}{60} \, $ menit = 6 menit
c). 2 menit = $ 2 \times 60 \, $ sekon = 120 sekon
d). 300 menit = $ 300 \times \frac{1}{60} \, $ jam = 5 jam
e). 0,2 jam = $ 0,2 \times 3.600 \, $ sekon = 720 sekon
f). 7.200 sekon = $ 7.200 \times \frac{1}{3.600} \, $ jam = 2 jam

(ii). Konversi satauan besaran turunan
       Berikut konversi satuan luas dan volume :


contoh soal 4 :
Konversikan satuan luas berikut!
a). 0,4 km$^2$ = ... hm$^2$
b). 0,00025 dam$^2$ = ... dm$^2$
c). 5.000 cm$^2$ = ... m$^2$
d). 6.000.000 mm$^2$ = ... m$^2$
e). 25.000 are = ... km$^2$

Penyelesaian :
a). 0,4 km$^2$ = $ 0,4 \times 100 \, $ hm$^2$ = 40 hm$^2$
b). 0,00025 dam$^2$ = $ 0,00025 \times 10.000 \, $ dm$^2$ = 2,5 dm$^2$
c). 5.000 cm$^2$ = $ 5.000 \times \frac{1}{10.000} \, $ m$^2$ = 0,5 m$^2$
d). 6.000.000 mm$^2$ = $ 6.000.000 \times \frac{1}{1.000.000} \, $ m$^2$ = 6 m$^2$
e). 58.000 are = $ 58.000 \times \frac{1}{10.000} \, $ km$^2$ = 5,8 km$^2$

Contoh soal 5 :
Kenversikan satuan volume berikut!
a). 0,000214 km$^3$ = ... dam$^3$
b). 3 dam$^3$ = ... m$^3$
c). 8.000.000 cm$^3$ = ... m$^3$
d). 5,01 cc = ... mm$^3$
e). 600 cm$^3$ = ... liter

Penyelesaian :
a). 0,000214 km$^3$ = $ 0,000214 \times 1.000.000 \, $ dam$^3$ = 214 dam$^3$
b). 3 dam$^3$ = $ 3 \times 1000 \, $ m$^3$ = 3.000 m$^3$
c). 8.000.000 cm$^3$ = $ 8.000.000 \times \frac{1}{1.000.000} \, $ m$^3$ = 8 m$^3$
d). 5,01 cc = $ 5,01 \times 1000 \, $ mm$^3$ = 5.010 mm$^3$
e). 600 cm$^3$ = $ 600 \times \frac{1}{1000} \, $ liter = 0,6 liter

Contoh soal 6 :
Sebuah buku tulis mempunyai panjang 10 cm dan lebar 15 cm. Berapa dm$^2$ luas buku tulis tersebut?

Penyelesaian :
Luas = panjang $ \times $ lebar
Luas = $ 10 \, cm \times 15 \, cm $
Luas = $ 150 cm^2 $
Luas = $ 150 \times \frac{1}{100} \, dm^2 $
Luas = $ 1,5 \, dm^2 $
Jadi, luasnya adalah 1,5 dm$^2 $.

Soal Latihan Konversi Saatuan Fisika SMP :

1). Konversikan satuan Panjang dan Massa berikut !
a. 2,7 km = ... m
b. 4.500 m = ... km
c. 3,2 m = ... cm
d. 162 mm = ... m
e. 200 dm = ... dam
f. 4,5 kg = ... g
g. 4.500 mg = ... g
h. 320 cg = ... dag
i. 3,3 kg = ... hg
j. 1,5 dg = ... mg

2). Konversikan satuan waktu berikut!
a. 4,5 jam = ... menit
b. 600 menit = ... jam
c. 2,5 menit = ... sekon
d. 7.200 sekon = ... jam
e. 300 sekon = ... menit

3. Konversikan besaran turunan luas dan volume berikut!
a. 4 m$^2$ = ... cm$^2$
b. 2.500 cm$^2$ = ... m$^2$
c. 8 dm$^2$ = ... cm$^2$
d. 10,5 km$^2$ = ... m$^2$
e. 2.500 hm$^2$ = ... m$^2$
f. 7.500 cm$^3$ = ... dm$^3$
g. 5,25 m$^3$ = ... dm$^3$
h. 400 mm$^3$ = ... cm$^3$
i. 20,5 dam$^3$ = ... m$^3$
j. 10.000 m$^3$ = ... hm$^3$

4. Sebuah buku tulis mempunyai panjang 20 cm dan lebar 25 cm. Berapa dm$^2$ luas buku tulis tersebut?

5. Sebuah bak mandi berbentuk balok mempunyai panjang 1,5 m, lebar 75 cm, dan tinggi 100 cm. Berapa liter air yang diperlukan jika bak mandi tersebut diisi air sampai penuh? (1 dm$^3$ = 1 liter)

       Demikian pembahasan materi Konversi Satuan Fisika SMP dan contoh-contohnya. Untuk materi lain yang berkaitan dengan besaran dan pengukuran, silahkan kunjungi link "Materi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP ". Jika ada kritik dan saran yang membangun, silahkan tuliskan pada kolom komenetar ya. Semoga artikel Konversi Satuan Fisika SMP ini bermanfaat. Terimakasih.

Jumat, 21 Agustus 2020

Besaran dan Satuan Fisika SMP

         Blog KoFi - Pada artikel ini kita akan membahas tentang Besaran dan Satuan Fisika SMP. Penggunaan besaran dan satuan sudah setiap hari kita pakai baik dengan sadar maupun tidak. Artinya kita sering menggunakan sesuatu dengan mengetahui apa yang kita kerjakan atau kita melakukan sesuatu tanpa mengetahui yang kita lakukan. Berikut penjelasan materi tentang Besaran dan Satuan Fisika SMP

(i). Pengertian Besaran dan Satuan
       Besaran adalah sesuatu yang dapat dinyatakan dengan angka atau nilai dan memiliki satuan.

       Satuan adalah ukuran dari besaran yang berupa angka atau nilai.

(ii). Jenis-jenis besaran
a). Besaran Pokok
       Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan tersendiri, telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari besaran lain. Macam- macam besaran pokok : panjang, massa, waktu, suhu, arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah zat.

       Dari ketujuh besaran pokok tersebut, besaran yang akan kita pelajari adalah besaran yang sering digunakan dalamkehidupan sehari-hari, yaitu panjang, massa, waktu dan suhu.

Jembatan Keledai : JIWA SMP
Jumlah zat (mol), Intensitas cahaya (candela), Waktu (sekon), Arus (ampere), Suhu (kelvin), Massa (kg), dan Panjang (meter).

b). Besaran Turunan
       Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan atau dijabarkan dari besaran pokok. Contoh besaran turunan dapat dilihat pada tabel berikut.

       Selain besaran pokok dan besaran turunan, dikenal besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang memiliki nilai dan satuan saja. Contoh besaran skalar adalah panjang, massa, waktu dan suhu. Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai, satuan dan arah. Contoh besaran vektor adalah gaya, kecepatan, percepatan, dan berat.

(iii). Satuan Internasional (SI)
       Penggunaan satuan yang tidak seragam antara satu daerah dengan daerah lainnya dapat menimbulkan kesulitan. Kesulitankesulitan itu antara lain sebagai berikut.
a. Tidak adanya kesamaan hasil pengukuran. Hal ini diakibatkan karena besarnya anggota tubuh setiap orang berbeda.
b. Menimbulkan masalah ketika ingin beralih dari satu satuan ke satuan lainnya. Misalnya, ketika kalian ingin beralih dari satuan depa ke satuan jengkal akan timbul kesulitan akibat tidak adanya aturan yang mengatur konversi satuan-satuan tersebut.

       Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut, muncul gagasan menggunakan satuan standar pada besaran-besaran yang sering digunakan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan standar harus memenuhi syarat- syarat seperti berikut.
a. Tetap, artinya satuan yang ditetapkan tidak akan mengalami perubahan oleh pengaruh apapun.
b. Dapat digunakan secara internasional, artinya satuan yang ditetapkan harus berlaku di semua tempat dan setiap saat.
c. Satuan yang ditetapkan harus mudah ditiru dan mudah dipahami.

Beberapa ketetapan SI :
*). 1 meter = panjang lintasan cahaya pada ruang vakum selama selang waktu $ \frac{1}{2,99792458 \times 10^8} \,$ sekon
*). 1 kg = 1 liter air murni pada suhu 4$^\circ$C
*). 1 detik = waktu yang diperlukan atom Cesium untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali

       Mungkin kalian bertanya, siapakah yang melakukan pemilihan satuan standar? Pemilihan satuan standar dilakukan oleh Lembaga Berat dan Ukuran Internasional yang didirikan tahun 1875 dan berkedudukan di Prancis. Badan ini secara berkala melakukan konferensi internasional mengenai berat dan ukuran. Sampai saat ini, ada dua jenis satuan yang masih digunakan, yaitu sistem Inggris dan sistem Metrik. Dalam sistem Inggris dikenal foot, pound, dan second (biasa disingkat FPS). Sedangkan sistem Metrik ini dibagi dua, yaitu MKS (meter, kilogram, sekon) dan CGS (centimeter, gram, sekon). Agar lebih jelas, mari perhatikan Tabel berikut :

Untuk mengonversi satuan sistem Metrik ke satuan system Inggris digunakan konversi seperti berikut :
1 cm = 0,3937 inci
1 meter = 3,281 ft (kaki)
1 meter = 1,094 yard
1 ft (kaki) = 12 inchi
1 yard = 3 ft

Contoh 1 :
Konversikan satuan-satuan berikut!
a. 50 cm = ... inci
b. 5 m = ... ft

Jawab:
a. 50 cm = $ 50 \times 0,3937 \, $ inci = 19,685 inci
b. 5 m = $ 5 \times 3,281 \, $ ft = 16,405 ft

Untuk latihan, Silahkan konversikan satuan-satuan di bawah ini!
a. 100 cm = ... inci
b. 2 m = ... foot
c. 10 m = ... inci
d. 20 inci = ... cm
e. 500 ft = ... m
f. 300 yard = ... m

       Demikian pembahasan materi Besaran dan Satuan Fisika SMP dan contoh-contohnya. Jika ada masukkan, silahkan tulis pada kolom komentar ya. Semoga materi Besaran dan Satuan Fisika SMP ini bermanfaat. Terimakasih.

Materi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP

         Blog KoFi - Pada artikel ini kita akan membaha Materi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP. Pernahkan teman-teman mendengarkan seseorang menyebutkan misalkan tinggi gedung itu 25 meter, berat badannya 75 kg, dan lainnya. Meter dan kg itu salah satu contoh satuan dari besaran panjang dan massa. Pada Materi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP, kita akan melakukan pengukuran terhadap berbagai besaran secara benar. Pengukuran merupakan hal yang umum kita lakukan, misalnya ketika membuat baju, membantu ibu untuk menakar beras yang akan dimasak, dan berbagai kegiatan lainnya yang menggunakan pengukuran. Dalam pengukuran tersebut, kita menggunakan alat ukur yang tepat. Mengukur panjang garis menggunakan penggaris, mengukur banyaknya beras yang akan dimasak dengan timbangan, dan mengukur waktu yang dibutuhkan menggunakan jam.

         Berikut gambaran umum atau peta konsep tentang Materi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP


         Materi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP ini tidak kita bahas dalam satu artikel langsung, melainkan kita bagi-bagi berdasarkan submaterinya. Berikut Daftar Materi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP :

Materi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP

       Demikian Materi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP . Untuk mempelajari materinya secara mendetail, silahkan ikuti link masing-masing di atas ya. Semoga Materi Besaran dan Pengukuran Fisika SMP ini bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih.