Tampilkan postingan dengan label hukum newton. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hukum newton. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Maret 2017

Hukum III Newton

         Blog KoFi - Hukum II Newton menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya memengaruhi gerak. Tetapi kita mungkin bertanya, dari mana gaya-gaya itu datang? Berdasarkan pengamatan membuktikan bahwa gaya yang diberikan pada sebuah benda selalu diberikan oleh benda lain. Sebagai contoh, seekor kuda yang menarik kereta, tangan seseorang mendorong meja, martil memukul/ mendorong paku, atau magnet menarik paku.

Gambar: seekor kuda menarik sebuah kereta membuktikan 
bahwa gaya yang diberikan pada sebuah benda selalu 
diberikan oleh benda lain

Contoh tersebut menunjukkan bahwa gaya diberikan pada sebuah benda, dan gaya tersebut diberikan oleh benda lain, misalnya gaya yang diberikan pada meja diberikan oleh tangan.
Gambar: ketika tangan mendorong ujung meja, meja mendorong tangan kembali

         Newton menyadari bahwa hal ini tidak sepenuhnya seperti itu. Memang benar tangan memberikan gaya pada meja, tampak seperti pada gambar di atas. Tetapi meja tersebut jelas memberikan gaya kembali kepada tangan. Dengan demikian, Newton berpendapat bahwa kedua benda tersebut harus dipandang sama. Tangan memberikan gaya pada meja, dan meja memberikan gaya balik kepada tangan. Hal ini merupakan inti dari Hukum III Newton, yang berbunyi:

Hukum III Newton
       Hukum III Newton menyatakan bahwa jika suatu gaya diberikan pada suatu benda (aksi), maka benda tersebut akan memberikan gaya yang sama besar dan berlawanan dengan gaya yang diberikan (reaksi).

Hukum III Newton dituliskan sebagai berikut :
       $ \begin{align} F_{\text{aksi}} = - F_{\text{reaksi}} \end{align} $

         Hukum III Newton yang kadang dinyatakan sebagai hukum aksi-reaksi, "untuk setiap aksi ada reaksi yang sama dan berlawanan arah". Untuk menghindari kesalahpahaman, sangat penting untuk mengingat bahwa gaya "aksi" dan gaya "reaksi" bekerja pada benda yang berbeda.

         Kebenaran Hukum III Newton dapat ditunjukkan dengan contoh berikut ini. Perhatikan tangan kalian ketika mendorong ujung meja. Bentuk tangan kalian menjadi berubah, bukti nyata bahwa sebuah gaya bekerja padanya. Kalian bisa melihat sisi meja menekan tangan kalian. Mungkin kalian bahkan bisa merasakan bahwa meja tersebut memberikan gaya pada tangan kalian; rasanya sakit! Makin kuat kalian mendorong meja itu, makin kuat pula meja tersebut mendorong balik. Perhatikan bahwa kalian hanya merasakan gaya yang diberikan pada kalian, bukan gaya yang kalian berikan pada benda-benda lain.

Contoh soal Hukum III Newton :
Sebuah buku diletakkan di atas meja. Pada sistem benda tersebut akan bekerja gaya-gaya seperti pada gambar berikut:
Ada empat gaya yang bekerja pada sistem tersebut yaitu:
w = berat buku,
N = gaya tekan normal meja terhadap buku,
N' = gaya tekan normal buku pada meja, dan
Fg = gaya gravitasi bumi pada buku.
Tentukan pasangan gaya yang termasuk aksi reaksi!

Penyelesaian :
Pasangan gaya aksi-reaksi memenuhi sifat : sama besar, berlawanan arah dan bekerja pada dua benda. Dari sifat di atas dapat ditentukan dua pasangan aksi-reaksi yaitu:
w dengan Fg
N dengan N'
w dan N bukan aksi-reaksi karena bekerja pada satu benda (buku) tetapi hubungan N = w merupakan hukum I Newton yaitu $\sum F = 0$.

       Demikian pembahasan materi Hukum III Newton dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan Hukum Newton tentang Gerak.

Senin, 20 Maret 2017

Hukum II Newton

         Blog KoFi - Hukum I Newton menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang bekerja pada sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam, atau jika sedang bergerak, akan bergerak lurus beraturan (kecepatan konstan) atau $\sum F = 0$. Selanjutnya, apa yang terjadi jika sebuah gaya total diberikan pada benda tersebut? Hal inilah yang akan kita perlajari pada artikel ini yang berjudul Hukum II Newton.

         Newton berpendapat bahwa kecepatan akan berubah. Suatu gaya total yang diberikan pada sebuah benda mungkin menyebabkan lajunya bertambah. Akan tetapi, jika gaya total itu mempunyai arah yang berlawanan dengan gerak benda, gaya tersebut akan memperkecil laju benda. Jika arah gaya total yang bekerja berbeda arah dengan arah gerak benda, maka arah kecepatannya akan berubah (dan mungkin besarnya juga). Karena perubahan laju atau kecepatan merupakan percepatan, berarti dapat dikatakan bahwa gaya total dapat menyebabkan percepatan.

         Bagaimana hubungan antara percepatan dan gaya? Pengalaman sehari-hari dapat menjawab pertanyaan ini. Ketika kita mendorong kereta belanja, maka gaya total yang terjadi merupakan gaya yang kita berikan dikurangi gaya gesek antara kereta tersebut dengan lantai. Jika kita mendorong dengan gaya konstan selama selang waktu tertentu, kereta belanja mengalami percepatan dari keadaan diam sampai laju tertentu, misalnya 4 km/jam. Jika kita mendorong dengan gaya dua kali lipat semula, maka kereta belanja mencapai 4 km/jam dalam waktu setengah kali sebelumnya. Ini menunjukkan percepatan kereta belanja dua kali lebih besar. Jadi, percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang diberikan.

         Selain bergantung pada gaya, percepatan benda juga bergantung pada massa. Jika kita mendorong kereta belanja yang penuh dengan belanjaan, kita akan menemukan bahwa kereta yang penuh memiliki percepatan yang lebih lambat. Dapat disimpulkan bahwa makin besar massa maka akan makin kecil percepatannya, meskipun gayanya sama. Jadi, percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan massanya.

         Hubungan ini selanjutnya dikenal sebagai Hukum II Newton, yang bunyinya sebagai berikut:

Hukum II Newton
Hukum II Newton yaitu :
       Hukum II Newton menyatakan bahwa jika satu atau lebih gaya bekerja pada benda, maka percepatan yang dihasilkan berbanding lurus dan searah dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.

Atau secara matematis dapat dirumuskan:
Keterangan:
$a : \, $ percepatan benda (m/s$^2$)
$\sum F : \, $ resultan gaya yang bekerja pada benda (N)
$m :\, $ massa benda (kg)

       Satuan gaya menurut SI adalah newton (N). Dengan demikian, satu newton adalah gaya yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m/s$^2$ kepada massa 1 kg. Dari definisi tersebut, berarti 1 N = 1 kg.m/s$^2$.

       Dalam satuan cgs, satuan massa adalah gram (g). Satuan gaya adalah dyne, yang didefinisikan sebagai besar gaya yang diperlukan untuk memberi percepatan sebesar 1 cm/s$^2$ kepada massa 1 g. Dengan demikian, 1 dyne = 1 g.cm/s$^2$. Hal ini berarti 1 dyne = $10^{-5}$ N.

Contoh soal Hukum II Newton :

1). Sebuah balok bermassa 10 kg ditarik seseorang dengan gaya 90 N ke barat. Satu orang dibelakangnya, menarik balok dengan gaya 110 N ke arah timur. Perhatikan gambar,
Jika gaya gesek antara balok dan lantai dianggap nol, berapakah percepatan balok tersebut?

Penyelesaian :
Diketahui :
$ m = 10 \, $ kg, $ F_1 = 110 \, $ N
$ F_2 = -90 \, $ N (tanda negatif menandakan kedua gaya berlawanan arah).
Ditanyakan : $ a = ....? $
Jawab :
*). Untuk menentukan percepatan, kita gunakan rumus :
$ \begin{align} \sum F & = ma \\ F_1 + F_2 & = ma \\ 110 + (-90) & = 10 \times a \\ 20 & = 10 \times a \\ 2 & = a \end{align} $
Jadi, percepatan yang dialami balok adalah 2 m/s$^2$ ke timur.

2). Sebuah truk dapat menghasilkan gaya sebesar 7.000 N. Jika truk tersebut dapat bergerak dengan percepatan 3,5 m/s$^2$, maka tentukan massa truk tersebut!
Diketahui :
$ \sum F = 7.000 \, $ N, $ a = 3,5 \, $ m/s$^2$
Ditanyakan: $m = ...?$
Jawab:
$\begin{align} \sum F & = ma \\ m & = \frac{\sum F}{a} \\ & = \frac{7000}{3,5} \\ & = 2000 \, kg \\ & = 2 \, ton \end{align} $
Jadi, massa truk tersebut adalah 2 ton.

3). Jika suatu benda diberi gaya 20 N, benda tersebut memiliki percepatan 4 m/s$^2$. Berapakah percepatan yang dialami benda tersebut jika diberi gaya 25 N?
Penyelesaian:
*). Pada kasus ini, massa benda (m) adalah tetap. Ketika diberi gaya $F_1 = 20 \, $ N, benda mengalami percepatan $a_1 = 4 \, $ m/s$^2$, sehingga massa benda:
$ m = \frac{F_1}{a_1} = \frac{20}{4} = 5 \, $ kg.
*). Pada saat diberi gaya $F_2$ sebesar 25 N, maka percepatan yang dialami benda menjadi:
$ a_2 = \frac{F_2}{m} = \frac{25}{5} = 5 \, $ m/s$^2$.

4). Sebuah gaya F dikerjakan pada sebuah benda bermassa $m_1$, menghasilkan percepatan 10 m/s$^2$. Jika gaya tersebut dikerjakan pada benda kedua dengan massa $m_2$, percepatan yang dihasilkan 15 m/s$^2$.
Tentukan:
a. perbandingan $m_1$ dan $m_2$,
b. percepatan yang dihasilkan gaya $F_1$, apabila $m_1$ dan $m_2$ digabung!
Penyelesaian:
a. Gaya F pada benda I dengan massa $m_1$, menghasilkan percepatan $a_1 = 10 \, $m/s$_2$, maka akan diperoleh:
$ m_1 = \frac{F_1}{a_1} = \frac{F}{10} $
Gaya F pada benda II dengan massa $m_2$, menghasilkan percepatan $a_2 = 15 \, $ m/s$^2$, maka:
$ m_2 = \frac{F_2}{a_2} = \frac{F}{15} $
Perbandingan $m_1 $ dan $ m_2 $ :
$ \begin{align} m_1 : m_2 & = \frac{F}{10} : \frac{F}{15} \\ & = \frac{1}{10} : \frac{1}{15} \\ & = \frac{1}{10} \times \frac{15}{1} \\ & = \frac{15}{10} \\ & = \frac{3}{2} \\ & = 3 : 2 \end{align} $

b. Apabila massa digabung, maka:
$ m = m_1 + m_2 = \frac{F}{10} + \frac{F}{15} = \frac{3F}{30} + \frac{2F}{30} = \frac{5F}{30} = \frac{F}{6} $
Percepatan yang dihasilkan adalah:
$ a = \frac{F}{m} = \frac{F}{\frac{F}{6}} = F \times \frac{6}{F} = 6 \, m/s^2 $

5). Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan awal 5 m/s di atas bidang datar licin, kemudian benda tersebut diberi gaya tetap searah dengan gerak benda. Setelah menempuh jarak 4 m, kecepatan benda menjadi 7 m/s. Tentukan besar gaya tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui :
$ v_0 = 5 \, m/s , \, v_t = 7 \, m/s $
$ m = 2 \, kg, \, s = 4 \, m $
Ditanyakan : $ F = ...? $
Jawab :
*). Persamaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) :
$ \begin{align} v_t^2 & = v_0^2 + 2as \\ a & = \frac{v_t^2 - v_0^2}{2s} \\ & = \frac{7^2 - 5^2}{2 \times 5} \\ & = \frac{49 - 25}{10} \\ & = \frac{24}{10} \\ & = 2,4 \, m/s^2 \end{align} $
*). Menurut hukum II Newton :
$ F = m.a = 2 \, kg \times 2,4 \, m/s^2 = 4,8 \, kg \, m /s^2 = 4,8 \, N $
Jadi, gaya yang bekerja pada benda adalah 4,8 N.

       Demikian pembahasan materi Hukum II Newton dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Hukum III Newton.

Sabtu, 18 Maret 2017

Hukum 1 Newton

         Blog KoFi - Teori mengenai Hukum I Newton ini, Isaac Newton mengembangkan teori-teori ilmuwan sebelumnya, yaitu aristoteles dan Galileo Galilei. Aristoteles (384-322 SM) percaya bahwa diperlukan sebuah gaya untuk menjaga agar sebuah benda tetap bergerak sepanjang bidang horizontal. Ia mengemukakan alasan bahwa untuk membuat sebuah buku bergerak melintasi meja, kita harus memberikan gaya pada buku itu secara kontinu. Menurut Aristoteles, keadaan alami sebuah benda adalah diam, dan dianggap perlu adanya gaya untuk menjaga agar benda tetap bergerak. Lebih jauh lagi, Aristoteles mengemukakan, makin besar gaya pada benda, makin besar pula lajunya.

         Kira-kira 2000 tahun kemudian, Galileo Galilei (1564-1642) menemukan kesimpulan yang sangat berbeda dengan pendapat Aristoteles. Galileo mempertahankan bahwa sama alaminya bagi sebuah benda untuk bergerak horizontal dengan kecepatan tetap, seperti saat benda tersebut berada dalam keadaan diam. Bayangkan pengamatan yang melibatkan sebuah gerak horizontal berikut ini untuk memahami gagasan Galileo.

         Untuk mendorong sebuah benda yang mempunyai permukaan kasar di atas meja dengan laju konstan dibutuhkan gaya dengan besar tertentu. Untuk mendorong benda lain yang sama beratnya tetapi mempunyai permukaan yang licin di atas meja dengan laju yang sama, akan memerlukan gaya lebih kecil. Jika selapis minyak atau pelumas lainnya dituangkan antara permukaan benda dan meja, maka hampir tidak diperlukan gaya sama sekali untuk menggerakkan benda itu. Pada urutan kasus tersebut, gaya yang diperlukan makin kecil. Sebagai langkah berikutnya, kita bisa membayangkan sebuah situasi di mana benda tersebut tidak bersentuhan dengan meja sama sekali, atau ada pelumas yang sempurna antara benda itu dan meja, dan mengemukakan teori bahwa sekali bergerak, benda tersebut akan melintasi meja dengan laju yang konstan tanpa ada gaya yang diberikan. Sebuah bantalan peluru baja yang bergulir pada permukaan horizontal yang keras mendekati situasi ini. Demikian juga kepingan pada meja udara, tampak seperti pada gambar di bawah ini, di mana lapisan udara memperkecil gesekan sehingga hampir nol.
Gambar: Foto sebuah meja udara

         Galileo membuat kesimpulan hebatnya, bahwa jika tidak ada gaya yang diberikan kepada benda yang bergerak, benda itu akan terus bergerak dengan laju konstan pada lintasan yang lurus. Sebuah benda melambat hanya jika ada gaya yang diberikan kepadanya. Dengan demikian, Galileo menganggap gesekan sebagai gaya yang sama dengan dorongan atau tarikan biasa.

         Sebagai contoh, mendorong sebuah buku melintasi meja dengan laju tetap dibutuhkan gaya dari tangan kalian, hanya untuk mengimbangi gaya gesek. Perhatikan gambar di bawah ini,
Gambar: gaya dorong dari tangan diimbangi gaya gesek dengan permukaan meja

         jika buku tersebut bergerak dengan laju konstan, gaya dorong kalian sama besarnya dengan gaya gesek, tetapi kedua gaya ini memiliki arah yang berbeda, sehingga gaya total pada benda (jumlah vektor dari kedua gaya) adalah nol. Hal ini sejalan dengan sudut pandang Galileo, karena benda bergerak dengan laju konstan ketika tidak ada gaya total yang diberikan padanya.

         Berdasarkan penemuan ini, Isaac Newton (1642-1727), membangun teori geraknya yang terkenal. Analisis Newton tentang gerak dirangkum dalam "tiga hukum gerak"-nya yang terkenal. Dalam karya besarnya, Principia (diterbitkan tahun 1687), Newton menyatakan terima kasihnya kepada Galileo. Pada kenyataannya, hukum pertama Newton tentang gerak sangat dekat dengan kesimpulan Galileo. Hukum I Newton menyatakan sebagai berikut,

Hukum I Newton
       Hukum I Newton menyatakan jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol ($\sum F = 0$), maka benda yang diam akan tetap diam, dan benda yang bergerak akan bergerak lurus beraturan.

Secara matematis, Hukum I Newton dinyatakan sebagai berikut :
$\sum F = 0, \text{maka } \left\{ \begin{array}{cc} \text{ Benda diam } (v = 0) & \\ \text{Benda bergerak lurus} & \text{beraturan } (v \, \text{konstan}) \end{array} \right. $

         Hukum I Newton disebut juga Hukum Inersia atau Hukum kelembaman benda. Kelembaman adalah kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau gerak tetapnya pada garis lurus.

         Hukum I Newton tidak selalu berlaku pada setiap kerangka acuan. Sebagai contoh, jika kerangka acuan kalian tetap di dalam mobil yang dipercepat, sebuah benda seperti cangkir yang diletakkan di atas dashboard mungkin bergerak ke arah kalian (cangkir tersebut tetap diam selama kecepatan mobil konstan). Cangkir dipercepat ke arah kalian tetapi baik kalian maupun orang atau benda lain memberikan gaya kepada cangkir tersebut dengan arah berlawanan. Pada kerangka acuan yang dipercepat seperti ini, Hukum I Newton tidak berlaku. Kerangka acuan di mana Hukum I Newton berlaku disebut kerangka acuan inersia.

         Untuk sebagian besar masalah, kita biasanya dapat menganggap bahwa kerangka acuan yang terletak tetap di Bumi adalah kerangka inersia (walaupun hal ini tidak tepat benar, karena disebabkan oleh rotasi Bumi, tetapi cukup mendekati). Kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan konstan (misalnya sebuah mobil) relatif terhadap kerangka inersia juga merupakan kerangka acuan inersia. Kerangka acuan di mana hukum inersia tidak berlaku, seperti kerangka acuan yang dipercepat di atas, disebut kerangka acuan noninersia. Bagaimana kita bisa yakin bahwa sebuah kerangka acuan adalah inersia atau tidak? Dengan memeriksa apakah Hukum I Newton berlaku. Dengan demikian Hukum I Newton berperan sebagai definisi kerangka acuan inersia.

Contoh Soal Hukum I Newton :

1). Contoh soal UAN 2002 mengenai Hukum I Newton:
Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol maka:
(1) benda tidak akan dipercepat
(2) benda selalu diam
(3) perubahan kecepatan benda nol
(4) benda tidak mungkin bergerak lurus beraturan
Pernyataan yang benar adalah .... ?
a. (1), (2), dan (3)
b. (1) dan (3) saja
c. (2) dan (4) saja
d. (4) saja
e. (1), (2), (3), dan (4)

Penyelesaian :
Dari Hukum Pertama Newton, $ \sum F = 0 $
*). Nilai nol ini disebabkan karena tidak ada percepatan pada benda.
*). Jika percepatannya nol, kecepatan benda adalah konstan.
*). Jika percepatan benda bernilai nol, benda dapat berada dalam keadaan diam maupun bergerak.
*). Jika kecepatan benda bernilai konstan, benda akan bergerak lurus beraturan.
Jadi, jawaban yang benar adalah B.

2). Tiga buah gaya, F1 = 10 N dan F2 = 15 N, dan F3 = $c \, $ N bekerja pada sebuah benda, seperti ditunjukkan pada gambar berikut:
Jika benda tetap diam, berapakah nilai $c$?
Jawab :
Karena benda diam, sesuai dengan Hukum Pertama Newton,
$ \begin{align} \sum F & = 0 \\ F_1 + F_2 - F_3 & = 0 \\ F_3 & = F_1 + F_2 \\ c & = 10 + 15 \\ & = 25 \, N \end{align} $
Jadi, kita peroleh nilai $ c = 25 \, $ N.

       Demikian pembahasan materi Hukum 1 Newton dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Hukum 2 Newton.

Jumat, 17 Maret 2017

Hukum Newton tentang Gerak

         Blog KoFi - Pada artikel sebelumnya, kalian telah mempelajari gerak benda tanpa memerhatikan penyebabnya (kinematika gerak). Pada artikel kali ini, kalian akan mempelajari penyebab gerak benda, baik gerak lurus ataupun gerak melingkar. Sebuah benda yang semula diam dapat bergerak jika dikenai suatu gaya. Pengaruh gaya pada suatu benda dapat dijelaskan dengan hukum-hukum Newton tentang gerak benda.

         Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang bekerja pada sebuah benda adalah terjadinya perubahan gerak pada benda tersebut. Mekanika yang mempelajari gerak sebuah partikel yang memperhatikan gaya penyebabnya dinamakan dinamika partikel. Dinamika partikel juga tertuang dalam Hukum Newton.

         Pernahkah Teman-teman melihat sebuah roket yang akan terbang ke luar angkasa? Mengapa sebuah roket ketika meluncur membutuhkan tenaga yang sangat besar? Sebuah roket memiliki gas panas yang dipancarkan dari ruang pembakaran dan pancaran ini menyebabkan timbulnya gaya reaksi pada roket tersebut. Gaya tersebut akan mengangkat serta mempercepat roket sehingga dapat terbang ke luar angkasa.

         Hal yang lain terjadi pada benda-benda langit yang selalu bergerak mengelilingi pusatnya. Planet-planet dapat bergerak terus mengelilingi matahari. Satelit seperti bulan selalu bergerak mengelilingi planetnya yaitu bumi. Jika kalian pelajari, ternyata gerak bulan dipengaruhi gaya gravitasi bumi. Tetapi gaya yang mempengaruhinya memiliki arah yang tegak lurus dengan kecepatannya. Berarti gerak bulan bukanlah disebabkan oleh gayanya tetapi keadaan awalnya yang memang sudah bergerak.

         Ada juga gerak benda yang disebabkan oleh gaya. Misalnya mobil, motor dan kereta api, semuanya dapat bergerak karena didorong oleh gaya mesinnya. Mobil tidak bisa bergerak tanpa gaya dorong mesinnya. Jika mesinnya mati dinamakan mogok dan perlu diderek. Contoh lain benda jatuh. Benda bisa jatuh ke bawah karena ada berat atau gaya gravitasi bumi. Jika kalian dicermati, keadaan-keadaan di atas itu memang unik. Keadaan unik inilah yang telah menggugah Newton untuk menjelaskannya.

         Sir Isaac Newton adalah nama lengkap seorang ilmuwan Fisika dan juga Matematika yang dilahirkan di Inggris itu. Newton menjelaskan mengapa benda itu dapat diam atau bergerak. Semua keadaan itu dipengaruhi oleh suatu besaran yang dinamakan gaya. Pandangan Newton tentang gerak ini memperkuat pandangan ilmuwan pendahulunya yaitu Galilei Galileo.

         Dari penemuan-penemuan Galileo, Newton dapat menjelaskan lebih nyata dan diperkuat dengan eksperimen. Pandangannya ini kemudian menjadi penemuan besar yang dikenal hukum Newton tentang gerak. Hukum-hukum Newton ini ditulis dalam sebuah buku yang diberi nama "Philosophiae Naturalis Principia Mathematica" dan pandangan ini pertama kali dikemukakan oleh Newton pada tahun 1686.

         Newton adalah ilmuwan yang banyak mempelajari penyebab gerak benda. Menurut Newton, penyebab gerak benda adalah gaya. Newton mengemukakan tiga hukum yang berkaitan dengan gerak benda, yaitu
*). Hukum I Newton,
*). Hukum II Newton, dan
*). Hukum III Newton.

       Demikian pembahasan materi Hukum Newton tentang Gerak dan contohnya. Untuk lebih jelasnya mengenai hukum newton, sialhkan teman-teman baca dan ikuti link di atas atau bisa juga langsung mengikutinya pada artikel terkait dibagian bawah setiap artikel. Selain itu teman-teman juga bisa mempelajari materi "penerapan hukum-hukum Newton". Terima kasih.