Kamis, 27 Agustus 2020

Pengukuran dan Alat Ukurnya Fisika SMP

         Blog KoFi - Pada artikel ini kita akan membahas materi Pengukuran dan Alat Ukurnya Fisika SMP. Pengukuran adalah proses membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang ditentukan sebagai satuan.

         Satuan baku yaitu satuan yang nilainya sama atau tetap dan disepakati oleh semua orang untuk dipakai sebagai pembanding. Satuan pengukuran yang nilainya berbeda antara satu orang dengan orang lainnya, dan satu daerah dengan daerah lainnya, disebut satuan tidak baku.


(i). Alat ukur Panjang
       Mengukur Panjang dengan secara tidak baku dilakukan dengan alat ukur yang berupa jari, jengkal, depa, lengan, langkah, dan hasta. Pengukuran seperti itu hasilnya akan berbeda karena jengkal, lengan, langkah, dan hasta untuk setiap orang berbeda. Mengukur panjang dengan satuan baku harus menggunakan alat ukur seperti mistar, meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.


1). Mistar
       Skala pengukuran terkecil pada mistar adalah 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkecil yang terdapat pada skala penggaris. Mistar mempunyai tingkat ketelitian sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar tersebut, yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm.


2). Jangka Sorong
       Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yakni bagian rahang tetap yang berskala milimeter atau disebut skala utama yang pembagiannya sama dengan mistar dan bagian yang dapat digeser yang memiliki skala yang disebut skala nonius (skala vernier). Pembagian skala nonius bergantung pada ketelitian jangka sorong yang digunakan. Jangka sorong yang sering digunakan dalam kehidupan seharihari atau di laboratorium adalah jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm.


Contoh Pengukuran 1 :


Penjelasan pengukuran dengan Jangka Sorong di atas :

Perhatikan Gambar (a). Agar kamu dapat lebih memahami cara penggunaan jangka sorong, pelajari contoh pengukuran panjang suatu batang silinder. Langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah sebagai berikut.
a) Buka mur pengunci jangka sorong.
b) Letakkan batang silinder di antara rahang tetap dan rahang geser.
c) Gerakkan rahang geser sehingga menjepit batang silinder, lalu kuatkan mur pengunci supaya skala tidak bergeser lagi.
d) Baca skala utama dengan cara melihat angka nol skala nonius. Skala tersebut terletak di skala berapa pada skala utama?
e) Perhatikan dengan saksama antara skala nonius dan skala utama. Cari salah satu skala nonius yang paling tepat segaris (berimpit) dengan skala utama.
f ) Hasil pengukurannya adalah skala utama ditambah skala nonius.

Adapun pada (b), diperlihatkan contoh skala hasil pengukuran oleh jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,1 mm. Dari gambar tersebut, terlihat skala nonius terletak di 2,5 cm pada skala utama dan skala nonius yang tepat segaris dengan skala utama adalah skala 3.
Jadi, hasil pengukurannya adalah:
*). skala utama = 2,5 cm = 25 mm;
*). skala nonius = 3 $ \times $ 0,1 mm = 0,3 mm;
*). hasil pengukuran jangka sorong = 25,3 mm.

3). Mikrometer sekrup
       Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang sangat teliti karena memiliki ketelitian 0,01 mm. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar, dan ketebalan suatu benda. Mikrometer sekrup terdiri atas rahang utama sebagai skala utama dan rahang putar sebagai skala nonius. Perhatikan gambar bagian-bagian sebuah mikrometer sekrup berikut.

Langkah-langkah pengukurannya :
a). Buka pengunci mikrometer sekrup sehingga selubung dapat bergerak.
b). Letakkan kertas di antara rahang.
c). Putar gigi geser pada selubung pemutar sampai terdengar suara "klik".
d). Hentikan pemutaran, lalu kunci agar skala tidak berubah.
e). Baca skala utama apakah menunjukkan satuan atau tengahan satuan.
f). Baca skala nonius yang tepat segaris dengan skala utama.
g). Hitung hasil pengukuran dengan cara menjumlahkan skala utama dengan skala nonius, kemudian jumlahkan atau kurangi dengan ketelitian mikrometer sekrup.


Contoh Pengukuran 2 :

Gambar di bawah menunjukkan hasil pengukuran sebuah pelat dengan menggunakan mikrometer sekrup.

Hasil pengukuran pada skala utama terbaca 1,5 mm dan skala nonius menunjukkan angka 31. Hasil peng ukurannya adalah:
a. skala utama = 1,5 mm;
b. skala nonius 33 $ \times $ 0,01 mm = 0,33 mm;
c. hasil pengukuran = 1,5 mm + 0,33 mm = 1,83 mm.

Alat Ukur Massa
       Alat ukur massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari (terutama dalam dunia perdagangan) dikenal dengan nama timbangan atau neraca. Satuan standar massa yang digunakan merupakan tiruan dari massa standar yang telah disepakati secara internasional.

       Prinsip kerja timbangan atau neraca adalah ke setimbangan. Prosesnya sama dengan alat ukur yang lain, yaitu membandingkan suatu besaran yang diukur (massa benda) dengan besaran sejenis yang dijadikan satuan standar sehingga terjadi kesetimbangan. Satuan tim bangan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari- hari adalah ons, kuintal, dan ton. Hubungan ketiga satuan ini terhadap kilogram adalah sebagai berikut.

1 ton = 1.000 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ons = 0,1 kg

1). Timbangan Pasar
       Pada Gambar ditunjukkan timbangan pasar yang sering diguna kan. Cara menggunakan alat ini adalah dengan meletakkan benda di sebelah kiri pada tempatnya dan anak timbangan diletakkan di sebelah kanan hingga mencapai kesetimbangan.


2). Neraca Ohaus
       Pengukuran massa di laboratorium biasanya menggunakan neraca Ohaus yang memiliki 3 lengan atau 4 lengan. Neraca tiga lengan umumnya memiliki kapasitas 610 gram dengan ketelitian 0,1 gram. Setiap lengan pada neraca memiliki skala dengan beban geser sebagai kilogram standar. Lengan pertama menunjukkan skala puluhan (0 - 500 gram), lengan kedua menunjukkan satuan (0 - 100 gram), dan lengan ketiga menunjukkan decimal (0 - 10 gram) dengan skala terkecil 0,1 gram. Benda yang akan diukur diletakkan di sebelah kiri. Dengan cara menggeser ketiga anak timbangan ke sebelah kanan sampai dicapai kesetimbangan, kamu dapat mengetahui massa benda tersebut.



3). Neraca sama lengan dan neraca langkan


4). Neraca Badan


5). Neraca Elektronik


(iii). Alat ukur Waktu
       Beberapa alat ukur waktu yang biasa kamu gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah jam tangan (arloji), jam dinding, dan jam weker. Pada setiap jenis jam, biasanya dilengkapi dengan jarum sekon, jarum menit, dan jarum jam. Selain itu, ada juga jam digital yang memudahkan kamu untuk mengukur waktu setiap saat. Di dalam laboratorium, alat pengukur waktu yang digunakan adalah stopwatch yang terdiri atas stopwatch digital dan stopwatch analog.

       Adapun stopwatch yang banyak digunakan di laboratorium adalah stopwatch analog yang bekerjanya menggunakan per spiral. Jadi, untuk menggunakan stopwatch ini per harus dikencangkan dengan cara memutar bagian pemutarnya.

       Demikian pembahasan materi Pengukuran dan Alat Ukurnya Fisika SMP dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan besaran dan pengukuran pada link "materi besaran dan pengukuran". Jika ada masukkan, silahkan tulis pada kolom komentar ya. Semoga materi Pengukuran dan alat ukurnya Fisika SMP ini bermanfaat. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar